Dunia Pebisnis
Persaingan dalam dunia bisnis sangatlah penting bagi kehidupan kita.
hidup tanpa bersaing sangatlah ketinggalan apalagi dalam dunia
bisnis.Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis tak bisa dihindarkan
lagi. Bahkan, persaingan tersebut kian hari kian bertambah ketat. Boleh
dikata, tak ada produk/jasa yang dipasarkan tanpa melewati arena
persaingan. Dunia pemasaran dewasa ini selain harus bersifat customer
oriented juga harus bersifat competition oriented. Bagaimanapun juga,
peta persaingan mesti diperhitungkan bila tidak ingin tergilas oleh
kegiatan pemasaran perusahaan pesaing. Secara langsung atau tidak
langsung, persaingan bisnis ikut menentukan tingkat keuntungan yang
diraih oleh perusahaan.Persaingan itu dapat menyangkut berbagai hal dan
bentuk. Di antaranya adalah persaingan untuk memperebutkan kemauan
konsumen. Ada banyak cara untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Untuk itu perlu diajukan pertanyaan “ Apakah yang dibeli oleh
konsumen ? dan dengan cara cara apakah keinginan dan kebutuhan konsumen
dapat dipuaskan ?”. Bila konsumen menginginkan hiburan dan anda bergerak
di pasar pesawat televisi, misalnya, anda dapat mempertimbangkan segala
bentuk sarana hiburan. Bentuk bentuk sarana hiburan ini antara lain
dapat berupa : pesawat radio, perangkat stereo, perangkat video, alat
permainan, sarana olahraga dalam ruang, dan lain sebagainya. Cara kedua
untuk mengamati persaingan adalah dengan analisi demografis. Anda dapat
mengklasifikasikan pesaing sebagai perusahaan regional, perusahaan multi
industri, perusahaan multi nasional atau perusahaan asing. Berdasarkan
klasifikasi ini. Anda mesti memutuskan apakah pesaing terpusat secara
domestik, terpusat di luar negeri, atau tersebar di seluruh penjuru
dunia. Hal ini kemudian dibuat grafik yang melukiskan keadaan di masa
lalu, sekarang, serta berguna untuk mengantisipasi keadaan di masa
mendatang. Cara ketiga dipusatkan pada perubahan perubahan potensial
dengan melakukan pemeriksaan terhadap interaksi total, mulai dari pihak
pemasok sampai ke konsumen.Melihat iklim persaingan bisnis di Indonesia
di mana pemain besar atau asing mendominasi di sektor keuangan, mineral,
manufaktur produk material dasar sampai consumer products, chain
retailer, information dan services, ini merupakan tantangan setiap
industri mampu menjadi unggul di bidangnya. Bagaimana suatu organisasi
bisnis mampu mempunyai keunggulan? Ternyata ada dua hal dasar yang harus
disadari bersama :1.Kekuatan intangible assets. Realita kebanyakan
pemikiran para pemilik & manajemen puncak perusahaan masih banyak
didominasi investasi berwujud, sedangkan pengeluaran intangible
assets-nya lebih dianggap sebagai biaya. Intangible assets mencakup
sistem manajemen, sistem informasi, kemampuan orang, sikap mental &
perilaku tiap individu, kepemimpinan, team work, brand image untuk
produk atau perusahaan, layanan prima, motivasi seluruh karyawan dan
budaya kerja. Di tengah negara dengan SDM berdaya saing rendah
dibandingkan profesional negara lain dari sisi mental attitude &
behavior dan kompetensi teknisnya, apa yang harus dilakukan manajemen
perusahaan? Persaingan sekarang menuntut produk bermutu, pengiriman
tepat waktu, layanan cepat, purna jual memuaskan dan harga bersaing.
Untuk itu dibutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk mengelola
bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara
sistematis. Ada paradigma manajemen dibanyak perusahaan sebagai berikut
: Untuk apa kita harus mendidik karyawan? Toh kalau pandai atau terampil
malah pindah ke pesaing. Kita yang melatih, pesaing yang
menikmati. Kita harapkan karyawan bekerja sekian lama harus makin pandai
dan makin terampil dengan sendirinya. Kenyataannya belum
tentu. Membangun sistem manajemen, kemampuan karyawan, sistem informasi
merupakan biaya yang tidak jelas manfaatnya karena sering tidak secara
instan dapat dilihat hasilnya.Di
sisi lain ada paradigma manajemen melihat dari: Ketergantungan dengan
satu atau dua orang termasuk pemilik harus diminimalkan Bulan madu tidak
selamanya ada, mumpung perusahaan masih punya profit maka harus
mempersiapkan kemampuan orang, sistem manajemen, budaya, infrastruktur,
dan lain-lain. Kecepatan perubahan di luar harus diimbangi dengan
kesiapan manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi yang
tepat dan cepat Bisnis tidak dapat hanya mengandalkan lobi atau hoky
tanpa didukung keandalan produk dan atau jasa dibandingkan
pesaing. Kedua paradigma di atas merupakan fakta yang ada di dunia
bisnis, Anda merupakan bagian dari paradigma pertama atau kedua? Banyak
yang meyakini bahwa persaingan sekarang dan mendatang ternyata faktor
keunggulan yang mendominasi adanya di intangible assets bukan di
tangible assets. Lalu apa yang terjadi kalau sekarang Anda masih
berpikir bahwa tangible assets yang merupakan bentuk investasi utama.
Ingat, apakah Nike, Reebok, Cisco punya pabrik sendiri untuk melayani
seluruh dunia? Mereka pemimpin pasar karena intangible assets-nya
sebagai kunci strategis. 2.Perubahan internal yaitu perusahaan untuk
mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan pasar yang berubah
dengan cepat di beberapa sektor bisnis. Perubahan dalam iklim persaingan
dengan makin tanpa batasnya antar negara karena dipakainya teknologi
telekomunikasi dan informasi makin menjadikan persaingan turbulen. Peta
persaingan tentunya pola pikir dari setiap karyawan dan manajemen
termasuk pemilik harus selaras dengan kebutuhan perubahan perusahaan
karena faktor eksternal. Tiap perusahaan berkepentingan memetakan peta
persaingan dan perubahan dalam persaingan yang dimilikinya . Untuk
mengingatkan perlunya kesadaran mendalam dan menyeluruh dimulai dari
pemilik atau manajemen puncak.Perlu
kita lihat salah satu faktor keberhasilan China menjadi dapur dunia
adalah karena faktor mentalitas dan motivasi kerja yang luar biasa
sehingga mereka mempunyai produktivitas kerja yang tinggi. Mereka
bekerja bukan diukur oleh jam kerja melainkan oleh output yang harus
mereka hasilkan. Bagaimana dengan pola pikir karyawan kita? Bagaimana
dengan peraturan yang ada di negara kita? Apakah mendukung atau
menciptakan kondisi yang membangun produktivitas kerja serta menjadi
bagian dari budaya organisasi? Kesadaran untuk memacu pola pikir
karyawan perusahaan menjadi dasar dalam keberhasilan anda membangun
change management perusahaan. Timbul pertanyaan, change management-nya
mau diarahkan kemana? Apakah menunjang strategi perusahaan untuk
membangun daya saing terhadap global player? Memang menjadi tugas
pemilik, manajemen puncak dan manajemen madya untuk membangun kesadaran
tadi sehingga kita mampu menggulirkan bola salju keseluruh karyawan
perusahaan. Demikianlah prioritas utama tanggungjawab anda sebagai
manajemen perusahaan. SDM Indonesia dalam Persaingan GlobalSumberdaya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi,
yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang
selama ini kitaabaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal
penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:1.Adanya ketimpangan
antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja
nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta
orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanyasekitar 87,67
juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open
unemployment). Angka ini meningkatterus selama krisis ekonomi yang kini
berjumlah sekitar 8 juta.2.Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada
masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesiamasih
didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut
menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya
kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor
ekonomi.Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi
lulusan perguruan tinggi.Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses
pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas
tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang
selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%,
hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif (hutan, dan
hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi
langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan
produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang
berkepanjangan hingga kinimerupakan bukti kegagalan pembangunan akibat
dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi
global.Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk
kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN
untuk sektor pendidikan tidak lebih dari 12% pada pemerintahan di era
reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari
pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya
pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM
yang berkualitas. Sekarang bukan saatnya lagi Indonesia membangun
perekonomian dengan kekuatan asing. Tapi sudah seharusnya bangsa
Indonesia secara benar dan tepat memanfaatkan potensi sumberdaya daya
yang dimiliki (resources base) dengan kemampuanSDM yang tinggi sebagai
kekuatan dalam membangun perekonomian nasional.Ekonomi abad ke-21, yang
ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan
batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh
bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia
usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan
internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam
kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati
urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah
Singapura (8),Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand
(40).Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang akan dihadapi bangsa
Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut: Produksi, di
mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Sehingga
secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti
telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap
bangsa, masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja dan kegiatan
bisnis corporate diIndonesia. Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis
korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi
usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis
entrepreneurship, cost efficiency dan competitive advantages.Masalah
daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci
dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan
saing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk
Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan
masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata
lain, dalam pasar yang bersaing, keunggulan kompetitif (competitive
advantage) merupakan factor yang desisif dalam meningkatkan kinerja
perusahaan. Oleh karena itu, upaya meningkatkan daya saing dan membangun
keunggulan kompetitif bagi produk Indonesia tidak dapat ditunda-tunda
lagi dan sudah selayaknya menjadi perhatian berbagai kalangan, bukan
saja bagi para pelaku bisnis itu sendiri tetapi juga bagi aparat
birokrasi, berbagai organisasi dan anggota masyarakat yang merupakan
lingkungan kerja dari bisnis corporate. Realitas globalisasi yang
demikian membawa sejumlah implikasi bagi pengembangan SDM di
Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing ekonomi.
Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah
pendidikan. Sebab dalam hal ini pendidikandianggap sebagai mekanisme
kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan.
Pendidikan merupakan kegiatan investasi di mana pembangunan ekonomi
sangat berkepentingan. Sebab bagaimanapun pembangunan ekonomi
membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam kapasitas penguasaan
IPTEK maupunsikap mental, sehingga dapat menjadi subyek atau pelaku
pembangunan yang handal.Dalam
kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan
dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu dimensi daya saing dalam SDM
semakin menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM
melalui pendidikan merupakan tuntutan yang harus dikedepankan. Problem
utama dalam pembangunan sumberdaya manusia adalah terjadinya
missalocation of human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar
tenaga kerja mengikuti aliran ekonomi konglomeratif. Di mana tenaga
kerja yang ada cenderung memasuki dunia kerja yang bercorak
konglomeratif yaitu mulai dari sektor industri manufaktur sampai dengan
perbankan. Dengan begitu, dunia pendidikan akhirnya masuk dalam kemelut
ekonomi politik, yakni terjadinya kesenjangan ekonomi yang diakselerasi
struktur pasar yang masih terdistorsiBangsa Indonesia sebagai negara
yang kaya akan SDA, memiliki posisi wilayah yang strategis (geo
strategis), yakni sebagai negara kepulauan dengan luas laut 2/3 dari
luas total wilayah; namun tidak mampu mengembalikan manfaat sumber
kekayaan yang dimiliki kepada rakyat. Hal ini karena strategi
pembangunan yang diciptakan tidak membangkitkan local genuin. Yang
terjadi adalah sumber kekayaan alam Indonesia semakin mendalam dikuasai
oleh asing. Sebab meskipun andaikata bangsa ini juga telah mampu
menciptakan SDM yang kualifaid terhadap semua level IPTEK, namun apabila
kebijakan ekonomi yang diciptakan tidak berbasis pada sumberdaya yang
dimiliki (resources base), makaketergantungan ke luar akan tetap
berlanjut dan semakin dalam.Kemampuan bersaing kita di masa mendatang
ditentukan dari sekarang.Mulailah untuk memperbaiki diri Anda pribadi
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan bisnis Anda. Persiapkan
segalanya dengan matang dan perhatikan segala bentuk perubahan yang
terjadi, karena kemungkinan itu merupakan sebuah sinyal.
0 komentar:
Posting Komentar